Ukraina mengupayakan pertemuan mendesak antara Rusia dan OSCE mengenai peningkatan pasukan

Ukraina dikatakan Pada hari Minggu, pihaknya sedang mengupayakan pembicaraan mendesak dengan Rusia dan beberapa lusin anggota badan keamanan utama Eropa untuk membahas penempatan sekitar 130.000 tentara Rusia di dekat perbatasan Kiev.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pertemuan itu menyusul kegagalan Rusia menanggapi permintaan Kiev akhir pekan lalu untuk memberikan penjelasan rinci mengenai aktivitas militernya di dekat Ukraina.

“Kami meminta pertemuan dengan Rusia dan semua negara peserta (Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa) dalam waktu 48 jam,” cuit Kuleba.

Pertemuan OSCE yang beranggotakan 57 negara itu akan berupaya membahas “penguatan dan penempatan kembali Rusia di sepanjang perbatasan kami dan di Krimea yang diduduki sementara,” kata diplomat Ukraina itu.

Kuleba mendesak Kremlin untuk menghormati komitmennya terhadap transparansi militer berdasarkan langkah-langkah membangun kepercayaan OSCE “jika Rusia serius ketika berbicara tentang keamanan yang tidak dapat dipisahkan di ruang OSCE.”

Jurnalis dikatakan Rusia menanggapi permintaan Ukraina, namun melakukannya setelah jangka waktu 48 jam berakhir.

Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mengomentari permintaan Kiev pada hari Senin, namun menegaskan kembali posisi Rusia bahwa Moskow bebas untuk memindahkan pasukan melintasi wilayah negara tersebut.

“Saya ingin menekankan sekali lagi bahwa kita berbicara tentang pergerakan pasukan Rusia di wilayah Rusia,” kata juru bicara Dmitry Peskov kepada wartawan, sekali lagi menuduh Ukraina meningkatkan ketegangan.

“Pergerakan besar-besaran angkatan bersenjata Ukraina juga dilakukan di daerah perbatasan di wilayah Ukraina, terlebih lagi, di daerah yang berbatasan dengan wilayah republik yang mendeklarasikan diri sendiri, yang mengarah pada peningkatan situasi.”

Kesibukan aktivitas diplomatik internasional terjadi pada akhir pekan ketika para pejabat AS meningkatkan peringatan mereka bahwa Rusia dapat memulai kampanye militer di Ukraina pada hari Rabu.

Rusia menyangkal rencana untuk menyerang Ukraina, menegaskan bahwa pergerakan pasukannya di dalam perbatasannya tidak menimbulkan ancaman dan menuduh Barat melakukan “spekulasi provokatif” dan “puncak histeria”.

Sementara itu, Moskow menuntut jaminan keamanan komprehensif dari Amerika Serikat dan NATO di Eropa Timur, termasuk melarang Ukraina menjadi anggota NATO.

Lusinan negara mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina dan mulai mengurangi staf diplomatik, sementara setidaknya satu maskapai penerbangan mengumumkan pihaknya menangguhkan penerbangan ke Ukraina.

AFP melaporkan.


Keluaran SGP Hari Ini

By gacor88