Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa Amerika Serikat telah gagal dalam misinya di Afghanistan dan menyalahkan penarikan pasukan asing atas stabilitas yang memburuk dengan cepat di negara yang dilanda perang itu.
Gerilyawan Taliban di Afghanistan telah mengambil keuntungan dari tahap akhir penarikan pasukan asing untuk melancarkan serangan, merebut serangkaian distrik dan penyeberangan perbatasan dan ibu kota provinsi sekitarnya.
Gedung Putih mencoba menggambarkan penarikan pasukan asing dengan “warna paling positif”, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Jumat.
“Tapi semua orang mengerti bahwa misi itu gagal,” katanya kepada wartawan dalam sebuah konferensi di Uzbekistan yang dihadiri oleh Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Lavrov sebelumnya menyalahkan “penarikan tergesa-gesa” pasukan AS dan NATO karena memperburuk keamanan di Afghanistan dan memperingatkan bahwa ketidakstabilan menyebar ke negara-negara tetangga.
“Sayangnya, dalam beberapa hari terakhir, kami telah melihat kemunduran yang cepat dari situasi di Afghanistan,” katanya dalam komentar yang disiarkan oleh kantor berita Rusia.
“Mengingat penarikan pasukan AS dan NATO yang tergesa-gesa, ada ketidakpastian besar tentang masa depan situasi politik dan militer di negara ini,” katanya kepada wartawan.
Rusia menjamu perwakilan Taliban di Moskow pekan lalu, di mana kelompok pemberontak itu mengklaim menguasai sekitar 85% wilayah Afghanistan.
Moskow mengawasi gerak maju Taliban dengan cermat dan prihatin tentang potensi ketidakstabilan yang mencapai negara-negara tetangga bekas Soviet di Asia Tengah tempat Rusia mempertahankan pangkalan militer.
Lavrov mengatakan krisis telah meningkatkan ancaman terorisme dan memperburuk masalah seputar perdagangan narkoba, yang menurutnya telah mencapai “tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
“Jelas bahwa dalam situasi ini ada risiko nyata ketidakstabilan yang menyebar ke negara-negara tetangga,” katanya di Tashkent, menurut kantor berita Rusia TASS.
Awal pekan ini, bekas Tajikistan Soviet mengatakan hampir 350 pengungsi Afghanistan telah melintasi perbatasannya untuk melarikan diri dari gerak maju Taliban.
Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon melakukan inspeksi di pos-pos penjaga perbatasan pada hari Jumat, setelah sebelumnya memanggil 20.000 cadangan untuk memperkuat pertahanan di sepanjang perbatasan bersama negara itu dengan Afghanistan.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan minggu ini mengadakan latihan militer di Tajikistan di mana ia memiliki pangkalan yang ditujukan untuk mendukung keamanan perbatasan dengan Afghanistan.
Taliban adalah organisasi teroris yang dilarang di Rusia.