Puluhan ribu orang turun ke jalan di Timur Jauh Rusia selama akhir pekan kelima berturut-turut ketika demonstrasi anti-Kremlin tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda pada hari Sabtu.
Unjuk rasa di kota berpenduduk sekitar 600.000 orang di perbatasan dengan Tiongkok ini merupakan unjuk rasa perlawanan terhadap kebijakan Moskow dan menyusahkan Presiden Vladimir Putin, kata para pengamat.
Protes ini dipicu oleh penangkapan mendadak gubernur Khabarovsk yang populer dalam penyelidikan pembunuhan, namun sejak itu meluas menjadi agenda yang lebih luas dan jelas-jelas anti-Kremlin.
Para pengunjuk rasa menuntut gubernur regional Sergei Furgal dibebaskan atau diadili di Khabarovsk.
Putin memecat Furgal bulan lalu karena “kehilangan kepercayaan” terhadap kemampuannya memerintah dan menggantinya dengan pejabat baru yang kontroversial.
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka marah dengan apa yang mereka sebut pengabaian terang-terangan terhadap perasaan dan pendapat mereka.
Elena Ogly, 38, mengatakan Kremlin harus memenuhi tuntutan pengunjuk rasa atau menghadapi gerakan oposisi jangka panjang.
“Kami memilihnya dengan jujur. Kami mencintainya,” kata Ogly mengacu pada Furgal.
“Saya pikir itu akan berhenti ketika presiden memberi kami jawabannya atau tidak berhenti sama sekali,” katanya kepada AFP.
Pendukung Furgal mengatakan tuduhan terhadapnya bersifat politis dan balas dendam atas popularitasnya.
Pada 2018, ia memenangkan kursi gubernur dari perwakilan partai Rusia Bersatu yang didukung oleh Putin.
Pengusaha Yevgeny Savinov berpendapat bahwa protes dapat menyebar ke seluruh negeri karena masyarakat Rusia “muak” dengan “korupsi, kebohongan, dan propaganda.”
“Ini hanya akan tumbuh dan menyebar ke seluruh Rusia,” kata pria berusia 37 tahun itu.
“Pihak berwenang memainkan permainan yang berbahaya.”
Dalam beberapa minggu terakhir, masyarakat turun ke jalan di sejumlah kota besar dan kecil di Rusia untuk mendukung pengunjuk rasa Khabarovsk, namun unjuk rasa tersebut tidak berskala besar.
Beberapa aktivis yang berbasis di Moskow meminta warga Rusia untuk turun ke jalan di seluruh negeri pada 15 Agustus.
Para pengamat mengatakan kemarahan meningkat terhadap Kremlin atas penanganan pandemi virus corona dan penurunan pendapatan, namun masih belum jelas apakah warga Rusia di seluruh negeri siap turun ke jalan secara massal.
Dalam sebuah pernyataan, otoritas regional mengklaim jumlah pemilih di aksi unjuk rasa Khabarovsk telah menurun, dengan mengatakan hanya 2.800 orang muncul di alun-alun pusat kota pada hari Sabtu.
Namun para saksi dan peserta mengatakan puluhan ribu orang ikut serta dalam demonstrasi di seluruh kota.
Aktivis lokal terkemuka Alexei Vorsin menyatakan bahwa setidaknya 50.000 orang hadir.