Kementerian Dalam Negeri Rusia telah mempersiapkan RUU yang menyerukan perubahan besar dalam cara izin tinggal dikeluarkan untuk pekerja migran.
RUU yang masih dalam pengembangan ini akan menggantikan sistem izin tinggal sementara tiga tahun yang ada dengan skema tiga tingkat. Ini akan memungkinkan warga negara asing untuk menerima izin jangka pendek (kurang dari 90 hari dalam satu tahun kalender), jangka panjang (lebih dari 90 hari dalam satu tahun kalender tanpa hak untuk tinggal permanen) atau tempat tinggal permanen.
Di bawah aturan yang diusulkan, migran akan diberikan “dokumen terpadu” dengan chip elektronik. Dokumen tersebut, yang berlaku untuk jangka waktu 10 tahun, akan menetapkan identitas migran dan memberikan akses ke “layanan pemerintah, perbankan, dan lainnya” digital, termasuk melalui portal layanan pemerintah online Gosuslugi.
Migran juga akan diizinkan untuk mengubah tujuan kunjungan mereka ke Rusia tanpa meninggalkan negara seperti persyaratan saat ini.
Tujuan undang-undang tersebut, sebagaimana dinyatakan dalam catatan pengantar, adalah “untuk memastikan situasi migrasi yang melayani kepentingan Federasi Rusia.”
Rusia mengalami kekurangan pekerja migran sejak pandemi Covid-19 mendorong banyak pekerja asing untuk kembali ke negara asalnya, terutama yang melanda industri seperti konstruksi dan pertanian. Sebanyak setengah dari semua migran – hingga 5 juta – meninggalkan negara itu pada tahun 2020, menurut Kementerian Dalam Negeri perkiraan.
Pemerintah “secara aktif mendiskusikan” cara untuk menyederhanakan prosedur masuk dan mengurangi kekurangan tenaga kerja, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memberi tahu wartawan pada bulan Februari.
Kekurangan buruh tani telah menjadi sangat akut sehingga pemerintah dilaporkan demikian membahas menyewa kereta api untuk mendatangkan pekerja.
Migran yang tersisa di Rusia telah berjuang di bawah pembatasan Covid-19, dengan ketidakpastian apakah visa mereka akan diperpanjang dan banyak yang tidak dapat menerima kode QR yang semakin dibutuhkan untuk mengunjungi restoran, pusat kebugaran, dan ruang publik lainnya di Moskow dan di tempat lain tidak.
Karena Moskow dan beberapa daerah lain mewajibkan vaksinasi bagi pekerja layanan, para pemimpin bisnis telah meminta pemerintah untuk mencabut pembatasan vaksinasi warga negara asing, dengan banyak yang mendorong agar vaksinasi tersedia bagi mereka secara gratis. Berbicara kepada The Moscow Times bulan lalu, seorang perwakilan dari layanan pengiriman makanan cepat saji Delivery Club dikatakan vaksinasi pekerja migran harus menjadi prioritas.
“Otoritas Moskow telah mengecualikan migran untuk divaksinasi secara gratis, sementara juga mewajibkan sertifikat vaksinasi untuk terus bekerja. Vaksinasi harus gratis untuk semua orang – karena perjuangan melawan pandemi memengaruhi semua orang, bukan hanya warga negara tertentu.