Rusia akan mempercepat pengiriman sistem pertahanan udara S-400 ke India setahun setelah ketegangan dengan China dan Pakistan di wilayah perbatasan yang disengketakan, kata harian bisnis Kommersant. dilaporkan Jumat.
New Delhi dan Beijing saling menyalahkan atas pertempuran 15 Juni di wilayah Ladakh di mana 20 tentara India tewas sementara China menderita jumlah korban yang tidak diketahui. India juga memerintahkan Pakistan untuk memotong setengah staf kedutaannya minggu ini, sebulan setelah New Delhi menangguhkan dua diplomat karena klaim spionase.
India sekarang mengharapkan Rusia untuk mengirim yang pertama dari lima baterai S-400 pada tahun 2020 setelah kunjungan kepala pertahanan India ke Moskow untuk parade Hari Kemenangan penting Rusia minggu ini, menurut Kommersant. Pengiriman pertama awalnya dijadwalkan untuk akhir 2021.
“Jika skenario ini terwujud, maka kita akan melihat S-400 pertama pada Hari Republik di ibu kota India pada 26 Januari mendatang,” kata sumber militer India yang tidak disebutkan namanya kepada Kommersant.
“Sistem ini akan menjadi peluru perak kita melawan musuh kita,” tambah mereka.
India berencana untuk mengerahkan tiga baterai S-400 di perbatasan dengan Pakistan dan dua dengan China, kata Kommersant mengutip sumber-sumber India. Rusia dilaporkan akan mengirim satu baterai S-400 per tahun, dengan kelimanya diperkirakan akan mencapai India pada tahun 2024.
“Ketidakseimbangan (dengan China dan Pakistan) akan dihilangkan setelah S-400 mengambil peran utama untuk melindungi wilayah udara India,” kata sumber tersebut. “S-400 akan membebaskan pesawat tempur multi-peran kami untuk menyerang target darat, menghilangkan kebutuhan mereka untuk terlibat dalam pertempuran udara dengan pesawat tempur musuh.”
S-400 akan memberi militer India kemampuan untuk menembak jatuh pesawat dan rudal pada jarak yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Saya yakin bahwa kontrak yang sedang berlangsung … akan diajukan dalam waktu yang lebih singkat dalam beberapa kasus,” kata Menteri Pertahanan India Rajnath Singh. tweeted Selasa.
India, pembeli terbesar perangkat keras militer Rusia, sepakat pada kesepakatan sekitar $5 miliar pada tahun 2018. Amerika Serikat, yang memasukkan China ke daftar hitam tahun itu untuk pembelian S-400 dan pesawat tempurnya, mengatakan negara-negara yang berbisnis dengan sektor pertahanan dan intelijen Rusia akan menghadapi sanksi otomatis secara langsung.
China dan India telah mengerahkan “sejumlah besar” pasukan ke wilayah Ladakh meskipun ada seruan untuk mengurangi pertikaian teritorial.
Komandan militer China dan India mengadakan pembicaraan dan menteri luar negeri mereka juga membahas cara untuk mengakhiri pertikaian di Himalaya.
AFP berkontribusi melaporkan artikel ini.