Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dijauhi oleh negara-negara Barat karena serangannya di Ukraina, tidak akan melakukan perjalanan ke Indonesia untuk menghadiri KTT para pemimpin G20 minggu depan, kata para pejabat pada hari Kamis.
Kremlin, yang terjebak dalam konflik berkepanjangan di Ukraina dan mengancam negara-negara Barat dengan senjata nuklir, malah akan mengirim Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov. Putin dapat berpartisipasi dalam KTT 15-16 November melalui tautan video, kata para pejabat.
“Keputusan telah diambil bahwa Sergei Lavrov akan mewakili Rusia di KTT G20,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
Kunjungan ke KTT di Bali akan menempatkan Putin di ruangan yang sama dengan Presiden AS Joe Biden untuk pertama kalinya sejak pemimpin Rusia itu mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari.
Biden telah mengkritik keras Putin dan menolak bertemu dengannya di Bali jika dia pergi, kecuali jika mereka membahas pembebasan warga Amerika yang ditahan di Rusia.
Yulia Tomskaya, kepala protokol di kedutaan Rusia di Jakarta, mengatakan bahwa Putin “secara praktis” dapat berpartisipasi.
“Program Presiden Putin masih digarap,” katanya kepada AFP.
Konfirmasi bahwa Putin tidak akan hadir setelah berbulan-bulan ketidakpastian mengenai rencana pertemuan puncaknya.
‘Perasaan Jalan Buntu’
Para pengamat mengatakan Kremlin berusaha melindungi pemimpin berusia 70 tahun itu dari kecaman Barat atas serangan Ukraina, di mana pasukan Rusia mengalami kemunduran dalam menghadapi serangan balasan Ukraina.
Pada tahun 2014, Putin mengurangi kehadirannya di KTT G20 di Brisbane di mana ia menerima sambutan dingin dan menghadapi tekanan kuat dari Barat atas dukungan Moskow terhadap pemberontak di Ukraina.
Analis politik Konstantin Kalachev mengatakan Putin tidak ingin keluar dari zona nyamannya dan menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang tidak nyaman.
Penolakan Putin untuk menghadiri KTT secara langsung juga menunjukkan bahwa ia tidak memiliki usulan tegas untuk mengakhiri serangan di Ukraina.
“Ada kebuntuan, dan tanpa proposal konkrit, Putin tidak akan melakukan apa pun pada pertemuan puncak ini,” kata Kalachev kepada AFP.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan kepada wartawan bahwa Putin tidak akan bepergian karena “mungkin (dia) sibuk di negaranya” dan mengatakan para pemimpin harus menghormati keputusannya.
Lavrov keluar dari pertemuan para menteri luar negeri G20 di Bali pada bulan Juli setelah para pejabat mengutuk tindakan Rusia di Ukraina.
Meningkatkan isolasi
Indonesia menerapkan kebijakan luar negeri yang netral dan menolak seruan Barat untuk tidak mengundang Rusia dari KTT tersebut.
Presiden Indonesia Joko Widodo mengundang Putin meskipun ada serangan dari Ukraina, yang memicu gelombang kritik dari Barat. Pada bulan Agustus, dia mengatakan bahwa Putin telah menerima undangan ini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diperkirakan akan hadir secara virtual. Dia mengancam akan memboikot KTT tersebut jika Putin hadir.
Ukraina bukan anggota G20.
Rusia menyebut kampanye militernya sebagai “operasi militer khusus” untuk “menghilangkan nazifikasi” Ukraina dan menyalahkan sanksi Barat atas krisis pangan dan energi global yang terjadi setelahnya.
Meskipun sanksi-sanksi tersebut mengganggu kampanye Rusia, negara-negara lain tetap mempertahankan hubungan ekonomi dengan Moskow. India dan Tiongkok meningkatkan pembelian minyak Rusia.
Krisis global
KTT G20 akan menjadi pertemuan terbesar sejak awal pandemi Covid-19.
Baru saja memasuki masa jabatan ketiga yang bersejarah, Presiden Tiongkok Xi Jinping diperkirakan akan hadir.
Pembicaraan tersebut akan diadakan di bawah bayang-bayang perpecahan akibat krisis pangan dan energi yang diperburuk oleh konflik Ukraina, serta meningkatnya inflasi dan perubahan iklim.
Pertemuan G20 yang diadakan sebelum pertemuan para pemimpin semuanya berakhir tanpa komunike bersama.
KTT di Bali juga diperkirakan tidak akan diakhiri dengan pernyataan bersama, namun Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan “negosiasi untuk dokumen akhir masih berlangsung.”