Peraih Nobel asal Belarusia Svetlana Alexievich mengatakan orang tak dikenal mencoba memasuki apartemennya pada hari Rabu di tengah meningkatnya tindakan keras oleh rezim Presiden Alexander Lukashenko atas sengketa pemilu.
Alexievich, 72, kini menjadi anggota terkemuka terakhir dewan koordinasi oposisi Belarusia yang masih berada di negara itu setelah pria bertopeng menahan pengacara Maxim Znak pada Rabu pagi. Dewan tersebut dibentuk untuk memastikan peralihan kekuasaan secara damai setelah saingan utama Lukashenko menolak hasil pemilu 9 Agustus dan mengklaim kemenangan.
Alexievich mengatakan dia meminta wartawan untuk datang ke apartemennya di Minsk setelah orang tak dikenal meneleponnya dan mencoba masuk ke apartemennya di Minsk pada Rabu pagi.
“Tidak ada lagi teman-teman saya yang setia di presidium Dewan Koordinasi,” ujarnya menulis dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di Belarusia PEN Center situs web setelah penahanan Znak.
“Semua orang bisa dipenjara atau diusir dari negara ini,” tulis Alexievich, peraih Hadiah Nobel Sastra tahun 2015.
Znak ditahan sehari setelah tokoh oposisi paling terkemuka yang masih berada di Belarus dan anggota Presidium Dewan Koordinasi, Maria Kolesnikova, ditahan di perbatasan Ukraina setelah dia mencegah pihak berwenang mendeportasinya dengan merobek paspornya dan meninggalkan mobil lompat.
Media Belarusia melaporkan pada hari Rabu bahwa Kolesnikova menderita penyakit tersebut dihukum di Belarus dan ditahan sebelum persidangan di Minsk.
Dalam wawancara dengan jurnalis yang tiba di apartemennya, Alexievich janji bahwa Dewan Koordinasi akan terus melanjutkan pekerjaannya meskipun ada penangkapan. Penulis dan jurnalis tersebut juga mengatakan bahwa dia akan tetap berada di Belarus meskipun ada tekanan, lapor kantor berita TASS yang dikelola pemerintah Rusia.
Penyelidik Belarusia memanggil Alexievich untuk diinterogasi dua minggu lalu sebagai saksi dalam penyelidikan kriminal atas dugaan seruan dewan untuk perebutan kekuasaan.
Dalam pernyataan hari Rabu, Alexievich menegaskan kembali bahwa dewan tersebut “tidak merencanakan kudeta” namun berusaha memfasilitasi dialog dengan pihak berwenang. Lukashenko menolak seruan untuk melakukan pembicaraan dengan dewan.
Alexievich, menyusul klaim pemimpin oposisi Svetlana Tikhanovskaya yang memenangkan pemilu 9 Agustus, mendesak kaum intelektual Rusia untuk mendukung oposisi Belarusia.
Sengketa pemilu tersebut memicu protes anti-pemerintah terbesar selama 26 tahun pemerintahan Lukashenko, dengan puluhan ribu orang turun ke jalan selama berminggu-minggu untuk menuntut dia mundur.
Badan keamanan Lukashenko membalas dengan gelombang penangkapan, kekerasan mematikan terhadap pengunjuk rasa, dan kampanye intimidasi dan pengusiran terhadap para pemimpin oposisi.
AFP melaporkan.