Perdebatan berkecamuk mengenai mengapa tidak ada protes besar-besaran atas keracunan kejutan yang dialami Alexei Navalny. Berikut adalah beberapa alasan mengapa saya yakin aksi protes di Rusia sejauh ini tidak diredam:
– Meskipun ada harapan bahwa Navalny akan bertahan, akibat yang fatal tentu saja akan menimbulkan tingkat reaksi yang sangat berbeda dari masyarakat. Peristiwa seputar keracunan tersebut berlarut-larut dan tidak jelas dalam jangka waktu yang lama, sehingga tidak menimbulkan reaksi syok dari masyarakat.
– Navalny jauh dari pahlawan rakyat, setidaknya untuk saat ini. Selama bertahun-tahun, Kremlin telah berhasil menciptakan citra negatif tentang dirinya sebagai agen pro-Barat, penipu, dan oportunis. Navalny juga menjadi tokoh kontroversial di kubu liberal. Hasil karyanya, termasuk penyelidikannya yang tak terhitung jumlahnya, ternyata jauh lebih populer daripada dirinya sendiri.
– Berbeda dengan jurnalis investigasi Ivan Golunov yang ditangkap musim panas lalu atas tuduhan penipuan narkoba, Navalny bukan termasuk kelas profesional yang dapat dimobilisasi untuk membelanya. Bagi jurnalis, niat Golunov menjadi serangan terhadap profesinya, sehingga jurnalislah yang memimpin dan mengorganisir protes.
– Perbedaan utama lainnya dengan kasus Golunov adalah bahwa pendukung Navalny tidak memiliki tujuan yang jelas seperti halnya Golunov yang harus “dibebaskan” dari penjara. Saya memperkirakan reaksi berbeda jika Navalny menghadapi dakwaan serius.
– Tidak ada seorang pun di Rusia yang percaya pada kemungkinan dilakukannya penyelidikan yang terbuka dan jujur. Bagi pendukung Navalny, pelakunya sudah jelas dan nama peracun sebenarnya, atau bahkan nama bos mereka, tidak menjadi masalah.
Protes mungkin akan terjadi jika kesehatan Navalny semakin memburuk, tetapi ada hal lain yang jauh lebih penting dalam hal ini, yaitu kemarahan diam-diam di kalangan elit internal, yang tidak dapat dilihat atau diukur.
Keracunan yang dialami Navalny mungkin berdampak lebih besar pada kelompok elit dibandingkan masyarakat umum. Keracunannya tentu menimbulkan pertanyaan bagi banyak pemain berpengaruh.
Banyak perwakilan elit pro-Putin yang konservatif, secara halus, merasa bingung, dan beberapa orang yang dekat dengan pemerintah masih cukup terkejut untuk percaya pada keterlibatan pasukan khusus Barat dibandingkan kemampuan rezim untuk membunuh lawannya. .
Penggunaan Novichok sebagai argumen dalam perselisihan politik tidak diragukan lagi akan dibaca sebagai tanda bahwa rezim tersebut sudah mulai retak, karena rezim tersebut tidak dapat menangani tantangan politik rutin dengan menggunakan cara-cara damai.
Versi artikel ini adalah yang pertama diterbitkan oleh R. Politik