Walikota ibu kota Rusia, Moskow, pada Kamis mengumumkan pelonggaran pembatasan virus corona yang “signifikan”, mengutip keberhasilan kampanye vaksinasi.
Mulai Jumat, Moskow akan membuka kembali museum dan perpustakaannya, sementara teater dan bioskop akan diizinkan menampung lebih banyak pengunjung, kata Walikota Sergei Sobyanin.
Dia mengatakan perguruan tinggi, sekolah olahraga, dan klub anak-anak akan kembali hadir secara langsung, sementara mahasiswa akan terus belajar dari jarak jauh.
“Situasi penyebaran infeksi virus corona menginspirasi optimisme yang hati-hati,” tulis Sobyanin di blognya.
Namun, bar dan restoran masih tutup pada pukul 23.00 dan perusahaan harus memastikan bahwa setidaknya 30 persen karyawannya bekerja dari rumah.
Sobyanin mengatakan kota itu telah mencatat rata-rata 2.000-4.000 infeksi baru per hari selama seminggu terakhir, “jauh lebih sedikit” dibandingkan akhir Desember.
Walikota juga mencatat “peningkatan kecepatan” kampanye vaksinasi, dengan lebih dari 220.000 orang Moskow divaksinasi di kota berpenduduk lebih dari 12 juta itu.
“Dalam situasi ini, kami mampu melonggarkan pembatasan yang ada secara signifikan,” kata Sobyanin.
Lansia dan orang yang menderita penyakit kronis tetap disarankan untuk tinggal di rumah.
Saat gelombang kedua pandemi melanda Eropa pada musim gugur, Rusia memilih untuk memberlakukan tindakan penguncian yang ketat seperti pada awal pandemi di musim semi dan malah menggantungkan harapannya pada distribusi vaksin yang cepat.
Vaksin Sputnik V buatan Rusia pertama kali tersedia untuk umum pada bulan Desember, dengan uji klinis skala besar masih berlangsung, sementara vaksinasi massal dimulai minggu ini atas perintah Presiden Vladimir Putin.
Pemimpin Rusia itu sendiri belum menerima sampel, yang menurut pengembang lebih dari 90% efektif, meskipun dokter menyetujuinya untuk kelompok usianya akhir tahun lalu.
Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yang mendanai pengembangan vaksin, mengatakan lebih dari 1.000.000 orang telah divaksinasi di seluruh Rusia.
Pengamat mempertanyakan klaim ini, dengan mengatakan jumlahnya kemungkinan jauh lebih rendah, sementara wilayah di luar Moskow melaporkan kekurangan vaksin.
Sputnik juga terdaftar di sejumlah negara ramah Kremlin, termasuk Belarusia, Venezuela, Bolivia, dan Aljazair.
Mulai Kamis, Rusia melaporkan 3,6 juta kasus virus corona, beban kasus tertinggi keempat di dunia.
Rusia pada bulan Desember menerbitkan data yang mengungkapkan bahwa jumlah kematian virusnya lebih dari tiga kali lebih tinggi dari yang dilaporkan sebelumnya, menjadikannya negara dengan jumlah kematian tertinggi ketiga.