Protes pecah di ibu kota Georgia, Tbilisi, atas kunjungan jurnalis Rusia Vladimir Pozner untuk merayakan ulang tahunnya, media Georgia melaporkan Rabu malam.
Rekaman menunjukkan kerumunan orang bersorak di luar sebuah hotel di pusat kota Tbilisi di mana tokoh media dan pembawa acara bincang-bincang televisi milik negara diyakini berkumpul dengan puluhan tamu pada malam ulang tahunnya yang ke-87.
Petugas penegak hukum terlihat menutup lokasi sementara pengunjuk rasa melemparkan telur dan dilaporkan memutus aliran listrik ke hotel. Polisi kemudian mengawal Pozner dan rombongan – ketika massa meneriakkan kata-kata kotor anti-Putin – ke hotel lain di mana mereka juga dilaporkan bertemu dengan pengunjuk rasa.
Kanal pertama di Georgia diidentifikasi banyak pengunjuk rasa sebagai anggota partai oposisi republik Kaukasus dan gerakan pemuda sipil.
Para aktivis mengatakan mereka menentang kunjungan Pozner karena kunjungannya sebelumnya komentar bahwa Georgia tidak akan pernah mendapatkan kembali wilayah Ossetia Selatan dan Abkhazia yang memisahkan diri setelah perang Rusia-Georgia tahun 2008. Rusia mengakui kemerdekaan wilayah tersebut, sedangkan Georgia menolaknya dan menganggapnya sebagai bagian dari wilayahnya.
Kementerian Dalam Negeri Georgia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Pozner, sebagai pemegang paspor Amerika yang telah mengunjungi Georgia berkali-kali, tidak melanggar hukum negara tersebut mengenai wilayah pendudukan, menurut First Channel.
“Adapun orang-orang pendamping lainnya, mereka masuk ke negara itu mengikuti perintah pemerintah. Beberapa dari mereka memiliki paspor Covid, yang lain memiliki hasil tes PCR negatif,kata kementerian itu sebagai tanggapan atas tuduhan bahwa Pozner dan tamunya juga melanggar pembatasan virus corona.
Restoran tersebut didenda 10.000 lari Georgia ($3.000) karena menjadi tuan rumah pesta ulang tahun Pozner yang melanggar jam malam nasional, lapor outlet berita civil.ge. dilaporkan. Ditambahkannya bahwa polisi berjanji akan mendenda Pozner dan tamunya sebesar 2.000 lari lagi untuk pelanggaran yang sama.
Aktivis Georgia, mengutip laporan media, dikatakan bahwa penerbangan sewaan Pozner lepas landas dari Tbilisi pada Kamis dini hari. Dia mengatakan kepada kantor berita pemerintah Rusia RIA Novosti bahwa dia mungkin mempersingkat perjalanannya dan kembali ke Rusia lebih awal dari tanggal kepulangannya yang diharapkan yaitu 3 April.
“Ini adalah tahun ketiga saya merayakan ulang tahun saya di Tbilisi. Saya datang bukan untuk membicarakan politik,” situs newsgeorgia.ge dikutip kata Pozner setibanya di sana, Rabu.
Presiden Vladimir Putin memerintahkan larangan sementara penerbangan penumpang ke Georgia pada tahun 2019 setelah kerusuhan yang dipicu oleh pidato seorang anggota parlemen Rusia di parlemen Georgia. Penerbangan langsung belum dipulihkan.
Moskow dan Tbilisi tidak memiliki hubungan diplomatik sejak perang lima hari pada tahun 2008.