Kremlin telah memberlakukan karantina wajib selama dua minggu bagi siapa pun yang dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Vladimir Putin, situs investigasi Proekt dilaporkan Rabu.
Putin, 67 tahun, telah mengadakan sebagian besar pertemuannya melalui konferensi video sejak awal pandemi, sehingga mempengaruhi beberapa pejabat tinggi pemerintah, termasuk juru bicara dan perdana menterinya. Ketika pembatasan secara bertahap dicabut pada musim panas ini, Putin telah bertemu langsung dengan semakin banyak pejabat, setidaknya sekali dari kediamannya di dekat Moskow.
“Semua orang, tanpa memandang tanda kebesaran atau usia, harus menjalani karantina yang sangat ketat selama dua minggu agar bisa dekat dengan kepala negara,” tulis Proekt, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Subjek tes dilaporkan menunggu hasil tes Covid-19 dalam isolasi ketat di resor Sochi atau dacha pemerintah di Moskow. Jika hasil tesnya negatif, Proekt melaporkan mereka diperbolehkan berjalan-jalan di luar kamar mereka.
Outlet tersebut mencantumkan beberapa pejabat Kremlin, jurnalis dan fotografer yang meliput aktivitas sehari-hari Putin dan 30 karyawan penting industri nuklir yang dikarantina di Sochi.
Kepala eksekutif raksasa gas milik negara Gazprom, ketua perusahaan penerbangan dan pertahanan negara yang bertemu Putin pada awal Agustus dan banyak lainnya dilaporkan ditawari pilihan tempat untuk melakukan karantina.
Mereka yang tidak dikarantina berinteraksi dengan Putin dalam jarak yang cukup jauh atau melalui konferensi video, lapor Proekt.
“Tidak ada negara Barat lain yang melaporkan perlunya mengkarantina pengunjung kepala negaranya, apalagi menutup akses terhadap jurnalis bagi pejabat tinggi,” tulis Proekt.
Kremlin dikatakan sebagai tanggapan terhadap laporan bahwa persyaratan karantina bergantung pada situasi virus corona di dalam lembaga para pejabat itu sendiri.
Proekt juga melaporkan bahwa anggota elit Rusia yang memiliki koneksi baik dapat menerima vaksin virus corona yang sangat digemari di negara itu jauh sebelum menerima pendaftaran resmi pada bulan lalu. Dilaporkan juga bahwa beberapa eksekutif perusahaan negara diduga memaksa karyawannya untuk melakukan vaksinasi saat suntikan berbasis vektor adenoviral sedang menjalani uji klinis.
Putin dilaporkan memilikinya janji Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dalam panggilan telepon baru-baru ini bahwa dia akan mengunjungi Seoul setelah dia menerima vaksin Sputnik V.
Rusia secara resmi telah mengkonfirmasi lebih dari 1,17 juta infeksi virus corona, yang merupakan jumlah kasus tertinggi keempat di dunia, dengan jumlah kasus harian mencapai angka tertinggi dalam tiga bulan dalam beberapa hari terakhir.