Kota Krimea Yalta mengumumkan keadaan darurat pada hari Jumat, menutup titik masuk dan meminta dukungan Angkatan Laut Rusia setelah hujan lebat melanda semenanjung yang dicaplok Moskow, menyebabkan banjir.
Deklarasi Yalta menyusul keadaan darurat di seluruh kawasan pada Kamis setelah topan menghantam semenanjung Laut Hitam dan mulai menerjangnya dengan hujan lebat.
Tepat pada Kamis malam, semenanjung itu dibanjiri dua kali curah hujan rata-rata bulanan, menurut perkiraan dari layanan meteorologi Krimea. Diperkirakan badai akan mereda pada hari Senin.
Gambar yang beredar di media sosial pada hari Jumat menunjukkan air mengalir deras melalui jalan-jalan Yalta, menyapu mobil dan mencapai lantai dua gedung.
Dalam pidato video kepada warga, Walikota Yalta Yanina Pavlenko mengumumkan keadaan darurat dan mengatakan titik masuk ke kota akan ditutup.
Dia mengatakan orang-orang di daerah banjir sedang dievakuasi dari rumah mereka, tetapi meminta mereka yang tidak berada dalam bahaya untuk tetap tinggal.
Dia kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah meminta bantuan Armada Laut Hitam Rusia dalam mengevakuasi penduduk.
Cabang Kementerian Darurat Krimea mengatakan pada hari Jumat bahwa 49 orang telah dievakuasi.
Pavlenko juga meminta warga untuk menimbun air minum karena kota akan menghentikan sementara pasokan airnya, meskipun dia tidak memberikan rincian waktunya.
Kantor berita Rusia melaporkan bahwa banjir mempengaruhi kualitas pengolahan air Yalta.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, pemasok energi negara terbesar Crimea mengatakan curah hujan telah menyebabkan sekitar 2.700 orang tanpa listrik.
Kepala Krimea, Sergei Aksyonov, mengatakan bahwa dia akan meminta bantuan keuangan kepada Presiden Vladimir Putin untuk menutupi kerusakan akibat badai serta memberi kompensasi kepada para korban.
Aksyonov menyebabkan badai sendiri di media sosial pada hari Kamis setelah video menunjukkan dia berkeliling kota Kerch yang dilanda banjir dengan perahu dengan tiga pria berenang di belakangnya yang katanya adalah pegawai kementerian darurat setempat.
Rusia menganeksasi Krimea dari Ukraina pada tahun 2014, pengambilalihan yang tidak diakui oleh sebagian besar negara.