Sebuah helikopter transportasi Rusia dibajak di bandara Kabul selama kekacauan untuk melarikan diri dari militan Taliban setelah pengambilalihan tiba-tiba oleh kelompok itu di Afghanistan, operator pesawat UTair mengkonfirmasi kepada The Moscow Times pada hari Rabu.
Orang tak dikenal naik helikopter Mil Mi-8MTV pada 17 Agustus, dua hari setelah Kabul jatuh ke tangan Taliban dan pemerintah Afghanistan melarikan diri dari negara itu, kata Natalya Melekhova, juru bicara maskapai penerbangan terbesar ketiga Rusia UTair.
“Mereka membuka wadah peralatan penyelamat udara, yang berisi peralatan dan persediaan makanan yang belum dibuka. Lapisan interior juga rusak. Staf teknik kami membereskan semuanya dan melakukan pekerjaan yang diperlukan untuk menjamin keberangkatan yang aman,” kata Melekhova.
Dia menambahkan, helikopter dan seluruh personel UTair dipindahkan ke tempat yang aman pada 22 Agustus.
Saluran Telegram Rusia yang dimiliki Baza dilaporkan Rabu pagi bahwa orang tak dikenal mencuri masker oksigen helikopter Mi-8MTV, rompi antipeluru dan stasiun radio portabel serta kapak darurat, alat pemadam kebakaran dan dokumentasinya.
“Para perampok mencuri semua yang bisa mereka bawa,” tulis outlet itu di saluran media sosial Telegram. “Bahkan sandaran kepala kursi pramugari pun dicuri.”
Saluran Telegram tidak menunjukkan apakah helikopter Mi-8MTV adalah bagian dari pesawat evakuasi yang diumumkan Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya akan dikerahkan untuk mengevakuasi 500 orang dari Rusia dan negara-negara bekas Soviet lainnya.
Situs web UTair menyatakan bahwa armadanya terdiri dari 56 Mi-8MTV yang mampu mengangkut hingga 4 ton kargo dan penumpang.
Baza, yang diyakini memiliki hubungan dengan dinas keamanan Rusia, melaporkan penjarahan tersebut setelah wakil menteri luar negeri Ukraina mengatakan dua pesawat evakuasinya telah dibajak di bandara Kabul. Juru bicara kementerian kemudian membantah bahwa pembajakan telah terjadi, meskipun media Ukraina melaporkan, mengutip sumber tanpa nama, bahwa penumpang Syiah yang kaya telah menyuap pilot untuk mengalihkan penerbangan evakuasi dari Ukraina ke Iran.
Rusia mengatakan akan melakukannya menyediakan pesawat sipil untuk mengevakuasi siapa pun yang ingin pergi “ke negara asing mana pun yang menunjukkan minat untuk menerima dan mengakomodasi mereka.”
Taliban adalah organisasi teroris yang dilarang di Rusia.