Manajer kampanye kandidat oposisi utama Belarus ditahan pada Sabtu menjelang pemilihan presiden yang tegang, kata kantornya.
Seorang juru bicara calon presiden Svetlana Tikhanovskaya mengatakan kepada AFP bahwa Maria Moroz telah ditahan dan diperkirakan akan ditahan hingga Senin.
Belum jelas atas dasar apa dia ditahan, kata juru bicara Anna Krasulina.
“Dia mungkin tidak akan dibebaskan sebelum Senin,” kata Krasulina.
Moroz juga ditahan oleh Kementerian Dalam Negeri pada hari Kamis setelah mengunjungi kedutaan Lituania di Minsk. Dia kemudian dibebaskan.
Belarus mengadakan pemilihan presiden pada hari Minggu dengan Tikhanovskaya menjadi tantangan terbesar dalam beberapa tahun untuk Alexander Lukashenko yang berkuasa lama.
Pemimpin berusia 65 tahun itu telah memimpin negara bekas Soviet yang berbatasan dengan Rusia itu sejak 1994 dan jajak pendapat hari Minggu diperkirakan akan memberinya masa jabatan keenamnya.
Lukashenko telah memimpin penumpasan agresif terhadap oposisi dan Tikhanovskaya menuduh bahwa dia akan menyabotase pemungutan suara.
Pemungutan suara awal dimulai pada hari Selasa di negara berpenduduk 9,5 juta orang, dengan jumlah pemilih resmi selama empat hari terakhir sudah mencapai lebih dari 32%.
Tikhanovskaya menarik banyak orang untuk berkampanye di seluruh negeri setelah dia diizinkan mencalonkan diri menggantikan suaminya, yang dipenjara dan dilarang mencalonkan diri.
Lukashenko, yang merupakan pemimpin terlama di Eropa, memenjarakan dua lawan utamanya dalam pemilu, sementara kandidat lainnya melarikan diri dari negara itu.
Orang kuat itu menuduh Moskow dan negara-negara Barat ikut campur dalam pemilihan dan pekan lalu dinas keamanannya menahan lebih dari 30 orang Rusia yang menurut pihak berwenang merencanakan protes kekerasan dengan anggota oposisi.
Pihak berwenang Belarusia juga menahan Vitali Shkliarov, seorang analis politik terkenal kelahiran Belarusia yang bekerja pada tawaran presiden AS dari Bernie Sanders dan menasihati oposisi Rusia.
Pengacaranya mengatakan pada hari Sabtu bahwa Shkliarov telah dituduh membantu mengatur kerusuhan massal di Belarusia dan dapat menghadapi hukuman tiga tahun penjara jika terbukti bersalah.