Miliarder Rusia Roman Abramovich menggunakan perusahaan luar negeri untuk diam-diam berinvestasi pada pesepakbola yang merupakan rival klub sepak bola Chelsea miliknya, demikian investigasi BBC Panorama yang diterbitkan pada hari Senin. dikatakan.
Informasi tersebut diperoleh saat pengajuan FinCEN penyelidikanyang dipimpin oleh 108 media di seluruh dunia dan berdasarkan pada ribuan Laporan Aktivitas Mencurigakan (SAR) yang bocor yang diserahkan oleh bank ke Badan Penegakan Hukum Keuangan Departemen Keuangan AS.
Dokumen mengungkapkan hubungan antara perusahaan lepas pantai Abramovich di Siprus dan perusahaan Leiston Holdings yang terdaftar di Kepulauan Virgin Britania Raya yang mengindikasikan bahwa kedua entitas tersebut dimiliki oleh pengusaha tersebut, lapor BBC.
Leiston memiliki saham di setidaknya tiga pemain rival Chelsea hingga tahun 2015, ketika kepemilikan pemain pihak ketiga dilarang secara internasional.
Di antara pemain yang dimiliki Leiston adalah pemain sayap Peru Andre Carrillo yang dua kali menghadapi Chelsea di Liga Champions 2014 saat bermain untuk Sporting Lisbon.
BBC lebih lanjut menggambarkan skema keuangan seputar kepemilikan Leiston atas “hak ekonomi” Carrillo dan hubungannya dengan klub Portugal tersebut.
“Saya rasa tidak pantas bagi pemilik sebuah klub sepak bola untuk memiliki pemain di klub sepak bola lain. Itu sebabnya kepemilikan pihak ketiga dilarang,” kata mantan ketua FA David Triesman kepada BBC.
“Ini menimbulkan kecurigaan dan membayangi sepak bola. Berdasarkan dokumen yang saya lihat, sebagai ketua FA saya ingin menyelidikinya.”
Juru bicara Abramovich mengatakan kepada BBC bahwa Abramovich tidak melanggar aturan atau regulasi.
“Fakta bahwa kami tidak mengetahui masalah ini menegaskan bahwa tidak ada kesalahan karena tidak ada tindakan yang diambil,” katanya.
Ini bukan pertama kalinya Kepulauan Virgin milik Abramovich di luar negeri muncul di media. Pada tahun 2018, perusahaan tersebut terungkap sebagai kendaraan kepemilikan pihak ketiga dalam investigasi Football Leaks oleh majalah berita Jerman Der Spiegel.
Investigasi FinCEN lainnya dirilis oleh BBC Arab pada hari Senin terungkap bahwa perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh miliarder yang memiliki hubungan dengan Putin itu menyumbangkan $100 juta kepada sebuah perusahaan Israel yang diyakini terlibat dalam perluasan permukiman Israel di Yerusalem Timur.
Abramovich memperoleh kewarganegaraan Israel pada tahun 2018 dan terpaksa melakukannya menjual kepemilikannya di Channel One Network milik negara Rusia karena undang-undang Rusia yang membatasi kepemilikan asing atas media domestik.