Anggota parlemen Rusia berusaha untuk mengakui mereka yang divaksinasi virus corona dengan suntikan asing, harian Izvestia dilaporkan Kamis.
Perubahan besar akan ditambahkan ke paket legislatif yang membutuhkan paspor Covid digital yang menunjukkan status vaksinasi pemegang atau pemulihan baru-baru ini dari virus, karena negara tersebut berjuang melawan gelombang pandemi terbaru dan paling mematikan hingga saat ini.
“Jika kekebalan kawanan penting bagi kami, kami harus memberi (orang-orang dengan vaksin non-Rusia) kesempatan untuk menerima” lewat kode QR yang dapat dipindai, Izvestia Yaroslav Nilov, anggota Partai Demokrat Liberal ( LDPR) populis sayap kanan dikutip . ), seperti yang dinyatakan.
Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia, saat ini berlomba untuk mengamanatkan kode QR untuk akses ke transportasi umum, restoran, dan toko-toko non-esensial dengan harapan memerangi keragu-raguan vaksin yang mendalam dan memperlambat penyebaran virus.
Duma Negara dijadwalkan untuk mempertimbangkan mandat selama sesi 16 Desember, menurut kalender legislatifnya.
Persyaratan kode QR di seluruh negara bagian yang tertunda, yang menurut anggota parlemen dilonggarkan minggu ini untuk menghindari ketidakpuasan publik, diharapkan berlaku mulai 1 Februari dan berlangsung hingga setidaknya 1 Juni 2022. Beberapa pemerintah daerah telah mengamanatkan QR. kode.
Belum jelas apakah proposal LDPR untuk mengakui vaksinasi asing akan disahkan di Duma, meskipun Izvestia melaporkan bahwa partai pro-Kremlin Rusia Bersatu yang berkuasa sedang mempertimbangkan langkah serupa.
LDPR juga berusaha untuk mengeluarkan pass yang dapat dipindai yang dikenal sebagai kode QR kepada mereka yang telah pulih dari Covid-19 tanpa dirawat di rumah sakit atau diuji.
“Kami percaya bahwa orang yang divaksinasi dengan vaksin asing atau sakit tidak resmi, tetapi memiliki kekebalan, tidak berbeda dengan mereka yang menerima vaksin Rusia atau sakit resmi,” Izvestia mengutip Nilov.
“Ditambah lagi, kami mengusulkan amandemen untuk memberikan amnesti kepada siapa saja yang telah menerima kode QR palsu. Mereka harus diberi kesempatan untuk divaksinasi,” tambah Nilov.
Kesempatan untuk diinokulasi dengan rangsangan asing akan sangat penting bagi orang Rusia yang berharap untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, yang melarang akses ke non-warga negara yang belum divaksinasi dengan vaksin yang disetujui FDA atau WHO.
Rusia sendiri telah mengembangkan setidaknya lima vaksin Covid-19, tetapi upaya vaksinasi nasionalnya menghadapi beberapa kemunduran.