Rusia menuduh Ukraina mengeksekusi sedikitnya 10 tawanan perang

Pembaruan dengan komentar dan latar belakang

Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Kyiv pada hari Jumat mengeksekusi sedikitnya 10 tawanan perang dalam apa yang Moskow katakan sebagai “kejahatan perang,” tuduhan pelanggaran terbaru setelah hampir sembilan bulan pertempuran di Ukraina.

Klaim Moskow muncul setelah PBB menerbitkan laporan pekan ini yang mengatakan tawanan perang di kedua pihak menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan buruk.

“Tidak ada seorang pun yang bisa menggambarkan pembunuhan yang disengaja dan metodis terhadap lebih dari 10 tentara Rusia yang ditahan… ditembak di kepala sebagai ‘pengecualian yang tragis’,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu muncul ketika video yang beredar di media sosial Rusia menunjukkan jenazah prajurit Rusia yang menyerah dan kemudian dibunuh.

Sebuah video memperlihatkan tentara yang tampaknya menyerah kepada sejumlah personel militer yang berkamuflase dan mengenakan ban lengan berwarna kuning. Para prajurit yang menyerah tergeletak di tanah di halaman belakang sebuah rumah yang dipenuhi puing-puing.

Video kemudian tiba-tiba terputus saat suara tembakan terdengar.

Video lain yang diambil dari atas menunjukkan mayat sekitar selusin orang dikelilingi oleh noda darah.

Tidak mungkin memverifikasi secara independen keaslian video tersebut dan Kementerian Pertahanan Rusia tidak mengatakan kapan rekaman itu diambil.

Dewan Hak Asasi Manusia Rusia mengatakan dugaan eksekusi tersebut terjadi di desa Makiivka, di wilayah Luhansk, Ukraina timur, yang menurut militer Ukraina telah direbut kembali minggu ini.

“Kami akan meminta tanggapan dan penyelidikan dari komunitas internasional,” kata Valery Fadeyev, ketua Dewan Hak Asasi Manusia, melalui media sosial.

Kementerian tersebut mengklaim bahwa video tersebut mewakili “bukti baru pembantaian tawanan perang Rusia yang tidak bersenjata oleh personel militer Ukraina,” dan mengatakan bahwa “pembunuhan brutal terhadap tawanan perang Rusia bukanlah yang pertama dan bukan satu-satunya kejahatan perang” yang dilakukan oleh Ukraina. pasukan Ukraina.

Moskow juga menuduh sekutu Barat Ukraina menutup mata terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh militer Ukraina.

Kiev akan bertanggung jawab atas “setiap tahanan yang disiksa dan dibunuh,” kata pernyataan itu.

Belum ada tanggapan segera terhadap tuduhan dari pejabat Ukraina.

Tuduhan dari Moskow ini muncul sehari setelah pengadilan Belanda menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada dua pria Rusia dan seorang warga Ukraina atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH17 di Ukraina pada tahun 2014.

slot online gratis

By gacor88