Uni Eropa mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya prihatin dengan aktivitas militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina, setelah Washington menuntut penjelasan dari Moskow.
“Kami terus memantau situasi dan informasi yang kami kumpulkan sejauh ini cukup mengkhawatirkan,” kata juru bicara urusan luar negeri Uni Eropa Peter Stano kepada wartawan.
Dia mengatakan blok 27 negara sedang memantau situasi dengan mitra termasuk Amerika Serikat dan Inggris dan “kami terbuka untuk melihat langkah lebih lanjut sesuai kebutuhan.”
Diplomat tinggi AS Antony Blinken memperingatkan Rusia pada hari Rabu agar tidak melakukan “kesalahan serius” lainnya terhadap Ukraina saat Washington mencari kejelasan tentang pergerakan pasukan di dekat perbatasan.
Menteri Luar Negeri Blinken menyambut menteri luar negeri Ukraina ke Washington dan mengatakan AS “khawatir dengan laporan aktivitas Rusia yang tidak biasa di dekat Ukraina.”
“Kami tidak memiliki kejelasan tentang niat Moskow, tapi kami tahu bukunya,” kata Blinken pada konferensi pers bersama.
“Kekhawatiran kami adalah bahwa Rusia dapat membuat kesalahan serius dengan mencoba merebut kembali apa yang dilakukannya pada tahun 2014 ketika pasukannya berkumpul di sepanjang perbatasan, menyeberang ke wilayah kedaulatan Ukraina dan mengklaim bahwa itu diprovokasi,” katanya.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan langkah Rusia itu “tidak biasa dalam ukuran dan cakupannya.”
“Tidak jelas apa niat Rusia itu,” katanya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov bersikeras pada hari Jumat bahwa Rusia “tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun” dan menuduh negara-negara NATO meningkatkan “tindakan provokatif”.
“Kami mengurus urusan kami sendiri dan mengambil tindakan untuk memastikan keselamatan kami jika perlu, jika ada tindakan provokatif oleh lawan kami di dekat perbatasan kami,” kata Peskov.
Ukraina telah terkunci dalam perang dengan separatis yang didukung Moskow di bagian timurnya sejak 2014 ketika Rusia merebut semenanjung Krimea.
Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen membahas situasi seputar Ukraina dengan Presiden AS Joe Biden selama kunjungan ke Washington minggu ini.
“Uni Eropa dan AS sepenuhnya mendukung integritas teritorial Ukraina,” cuit von der Leyen setelah pertemuan itu.
“Dan kami sepenuhnya mendukung mereka dalam upaya memodernisasi ekonomi mereka dan membangun ketahanan.”
Seorang pejabat NATO mengatakan aliansi itu “waspada dan secara teratur memantau pergerakan kekuatan Rusia. Penting untuk memastikan transparansi dan menghindari kesalahan perhitungan.”
Menteri luar negeri Ukraina akan mengadakan pembicaraan dengan Jens Stoltenberg, kepala NATO, di Brussels pada hari Senin.