Dinas Keamanan Federal Rusia (FSD) mengatakan telah menangkap delapan tersangka dalam serangan nyata pekan lalu yang merobek jembatan Krimea dan menewaskan tiga orang, Interfax. dilaporkan Rabu.
Lima orang Rusia, tiga Ukraina dan satu Armenia ditahan atas dugaan keterlibatan mereka dalam ledakan 8 Oktober yang meruntuhkan ruas jalan dan menyebabkan kebakaran besar pada tangki minyak kereta api di sebelah jembatan yang dibangun Moskow yang menghubungkan semenanjung yang dicaplok ke daratan Rusia.
FSB menuduh dinas rahasia Ukraina mengorganisir ledakan itu, dengan agen Kyiv mengoordinasikan pengangkutan bahan peledak.
“Penyelenggara serangan teroris di jembatan Krimea adalah direktorat intelijen utama Kementerian Pertahanan Ukraina, pimpinannya Kirill Budanov, pegawai dan agennya,” kata FSB mengutip Interfax.
Sementara Kiev belum secara resmi mengkonfirmasi keterlibatan dalam ledakan itu, beberapa pejabat Ukraina merayakan kerusakan tersebut.
Menurut penyelidikan FSB, serangan itu dilakukan oleh sebuah truk berbendera Georgia yang sarat dengan alat peledak.
“Bahan peledak itu disembunyikan dalam 22 gulungan film plastik seberat 22.770 kilogram (50.200 pon),” katanya.
Gulungan ditinggalkan di atas kapal dari pelabuhan Odesa Ukraina ke Bulgaria pada bulan Agustus. Mereka kemudian melewati pelabuhan Poti di Georgia dan kemudian dikirim melalui darat ke Armenia sebelum tiba di Rusia melalui jalan darat, menurut FSB.
Penyelidik mengklaim bahwa Makhir Yusubov, warga negara Rusia, lahir pada tahun 1971, sedang mengemudikan truk ke arah barat kota Krimea Simferopol ketika bahan peledak meledak.
FSB mengatakan penyelidikannya sedang berlangsung dan berjanji bahwa semua peserta dalam dugaan serangan “termasuk warga negara asing” akan ditangani “sesuai dengan hukum Rusia”.
Beberapa pengamat telah mengangkat ragu tentang klaim pihak berwenang Rusia bahwa ledakan tersebut adalah hasil dari bom truk.
Jembatan senilai $4 miliar, yang terbentang sepanjang 12 mil melintasi Selat Kerch, adalah simbol kunci dari klaim Moskow yang tidak diakui secara luas atas semenanjung Krimea, yang dianeksasi dari Ukraina pada tahun 2014.
Itu juga merupakan rute pasokan utama bagi pasukan Rusia di sepanjang front selatan invasi ke Ukraina.
Presiden Vladimir Putin secara pribadi meresmikan jembatan ketika selesai pada 2018.
Serangan itu, yang terjadi hanya sehari setelah ulang tahun ke-70 Putin, adalah salah satu penghinaan terbesar Moskow dalam perang tujuh bulannya melawan Ukraina.
AFP melaporkan.