Seorang wajib militer di Garda Nasional Ukraina menembak dan membunuh lima orang di sebuah fasilitas kedirgantaraan di timur kota Dnipro, pihak berwenang dikatakan Kamis.
Polisi mengatakan pria itu, yang diidentifikasi sebagai Artemiy Ryabchuk berusia 21 tahun, melepaskan tembakan pada dini hari di pabrik pertahanan dan kedirgantaraan Pivdenmash yang seharusnya dia jaga, menewaskan empat rekan tentara dan seorang wanita sipil.
Lima lainnya dirawat di rumah sakit karena cedera, berdasarkan kepada Anton Herashchenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina. Dia mengatakan tiga dari mereka, termasuk seorang anggota perempuan Garda Nasional, berada dalam kondisi kritis.
Rekaman keamanan bersama oleh situs web berita Strana.ua Ukraina menunjukkan pelakunya menembak dua rekan tentara dari jarak dekat, kemudian mengemas amunisi ke dalam ransel dari loker penyimpanan dan melarikan diri.
Rekaman kamera dasbor bersama oleh saluran media sosial Xydessa menunjukkan seorang pria berseragam mengendarai mobil di jalan yang gelap dan kosong.
Ryabchuk ditahan Kamis pagi di wilayah Dnipropetrovsk, Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrsky dikatakan.
“Dia akan memikul tanggung jawab paling ketat yang diberikan oleh hukum,” tulis Monastyrsky dalam sebuah posting Facebook.
Biro Investigasi Nasional Ukraina nanti memberi tahu wartawan bahwa Ryabchuk menyerahkan diri ke polisi dengan meminta seorang pejalan kaki untuk memberi tahu mereka tentang keberadaannya, menurut Interfax Ukraina.
Ryabchuk menghadapi hukuman penjara antara 10 tahun dan seumur hidup jika terbukti bersalah melakukan pembunuhan tingkat pertama, Biro Investigasi Nasional dikatakan.
Monastyrsky menambahkan bahwa biro tersebut akan membentuk komisi untuk menentukan motif tersangka pembunuh dan keadaan yang memungkinkan dia lolos dari komisi medis tentara.
Biro dikatakan itu membuka kasus kriminal atas perintah Garda Nasional atas tuduhan kelalaian yang membawa hukuman penjara lima sampai tujuh tahun.
“Para pejabat memperlakukan dinas militer dengan acuh tak acuh ketika mengatur langkah-langkah untuk melindungi fasilitas penting negara, infrastruktur kritis, dan otoritas negara” pada saat ketegangan meningkat dengan Rusia, kata badan investigasi itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban dan memerintahkan penyelidikan terperinci atas penembakan itu dan “bagaimana hal itu bisa terjadi.”
“Saya mengharapkan petugas penegak hukum untuk sepenuhnya memberi tahu publik tentang semua keadaan kejahatan tersebut,” kata Zelenskyy dalam sebuah pesan ditempatkan di saluran Telegramnya.
“Motif si pembunuh, bagaimana itu menjadi mungkin – semuanya harus dianalisis sedetail mungkin dan kesimpulan wajib terkait personel harus ditarik dalam waktu dekat,” tambahnya.